black.jpg)
A design concept which is inspired by the rain, like when designing a "rain bench" designer inspired by raindrops from the roof of the house. This raindrops were illustrated with cendani bamboo that arranged up and down randomly on the lower level, as if describing the water drop rhythmically. The building was actually intended as an office for PT. Rumah Tropika Abadi (where the designer's work) as well as an art gallery. The building itself is also very environmentally friendly, made from coconut wood as a structure and skin, coconut wood itself is a tree that is easy to find everywhere, cheap and nothing is wasted like fruit, leaves, stems and even the roots can be utilized for us. In addition there is a bamboo is now rapidly introduce as an alternative wood materials, designers use it in the facade of buildings and second layer whose function is to reduce exposure the direct sunlight and become a ventilation grille, so air circulation is maximal and does not need to use ac in building.
Sebuah konsep desain yang lagi-lagi perancang terinspirasi dari hujan, mirip ketika mendesain "rain bench" perancang terilhami dari tetesan air hujan dari atap rumah. Tetesan tetesan air hujan tersebut digambarkan dengan batang-batang bambu cendani yang disusun acak naik turun pada level bawah, seolah-olah menggambarkan tetesan air yang sedang jatuh berirama. Bangunan ini sejatinya diperuntukan sebagai kantor untuk PT. Rumah Tropika Abadi (dimana tempat perancang bekerja) sekaligus juga sebagai gallery seni. Bangunan ini sendiri juga sangat ramah lingkungan, terdiri dari kayu kelapa sebagai struktur dan pembentuk bangunan dimana kayu kelapa itu sendiri adalah pohon yang mudah di jumpai dimana-mana, murah dan tidak ada yang terbuang baik buah , daun, batang bahkan akarnyapun bisa di manfaatkan bagi kita. Selain kelapa ada bambu yang kini sedang giat-giatnya di perkenalkan sebagai bahan alternatif pengganti kayu, perancang gunakan di fasade bangunan sekaligus second layer yang fungsinya mereduksi paparan sinar matahari langsung sekaligus sebagai kisi-kisi ventilasi, sehingga sirkulasi udarapun maksimal dan tidak perlu penggunaan ac dalam bangunan.
Sebuah konsep desain yang lagi-lagi perancang terinspirasi dari hujan, mirip ketika mendesain "rain bench" perancang terilhami dari tetesan air hujan dari atap rumah. Tetesan tetesan air hujan tersebut digambarkan dengan batang-batang bambu cendani yang disusun acak naik turun pada level bawah, seolah-olah menggambarkan tetesan air yang sedang jatuh berirama. Bangunan ini sejatinya diperuntukan sebagai kantor untuk PT. Rumah Tropika Abadi (dimana tempat perancang bekerja) sekaligus juga sebagai gallery seni. Bangunan ini sendiri juga sangat ramah lingkungan, terdiri dari kayu kelapa sebagai struktur dan pembentuk bangunan dimana kayu kelapa itu sendiri adalah pohon yang mudah di jumpai dimana-mana, murah dan tidak ada yang terbuang baik buah , daun, batang bahkan akarnyapun bisa di manfaatkan bagi kita. Selain kelapa ada bambu yang kini sedang giat-giatnya di perkenalkan sebagai bahan alternatif pengganti kayu, perancang gunakan di fasade bangunan sekaligus second layer yang fungsinya mereduksi paparan sinar matahari langsung sekaligus sebagai kisi-kisi ventilasi, sehingga sirkulasi udarapun maksimal dan tidak perlu penggunaan ac dalam bangunan.
Owner : Oki Widayanto ( Owner PT. Rumah Tropika Abadi )
Company : PT. Rumah Tropika Abadi
Architect : Nur Alam Witono
project Team : Daniel Simson
Location : Yogyakarta
Design year : 2009
0 comments:
Post a Comment